Peserta yang terlibat ada sekitar 75 orang yang merupakan pengelola teknologi informasi di dalam lingkungan Departemen ESDM. Mereka berdatangan dari beberapa kota, seperti, Cepu, Jogja, Bandung, Jakarta dan Ombilin.
Pembicara yang terlibat adalah Ibu Lolly DEPKOMINFO, Pak R. Santoso IPTEKNET, PUSILKOM UGM, dan Onno W. Purbo. Teman-teman dari DEPKOMINFO, IPTEKNET, PUSILKOM UGM lebih memfokuskan pada pentingnya open source & keuntungannya. Kisah seperti kemudahan, bebas virus, keamanan jaringan terutama keamanan data menjadi bahan diskusi yang menarik. Pak Toto (R. Santoso) dari IPTEKNET menjelaskan dengan berkali-kali bahkan open source bukan berarti tidak aman, justru sebaliknya bahkan sangat aman karena semua orang jadi dapat memperbaiki dengan mudah jika ada bug atau kesalahan software.
Ibu Lolly (DEPKOMINFO) menjelaskan betapa pentingnya open source untuk mengefisienkan penggunaan anggaran belanja negara, supaya instansi pemerintah tidak perlu lagi menduplikasi pembelian software, cukup mengalokasikan dana untuk developer lokal di Indonesia untuk sebuah aplikasi dan langsung dapat digunakan untuk semua instansi di Indonesia.
Tidak heran, open source juga akan memungkinkan industri dalam negeri menjadi berkembang. Tidak hanya membuat Industri software luar negeri menjadi kaya.
Sementara Onno W. Purbo kebetulan mendapat jatah siang hari sampai magrib, lebih memfokuskan pada demo yang sifatnya hands on dilakukan secara langsung oleh salah satu peserta yang belum pernah menggunakan open source software sama sekali. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa untuk menggunakan open source software tidak perlu di install ke PC, hanya dari live CD atau liveDVD bisa langsung jalan.
Di akhir-akhir waktu demo, di perlihatkan cara membuat server FTP, server file maupun Distro SchoolOnffLine. Termasuk yang diterangkan adalah cara membuat sendiri sebuah Distro menggunakan Ubuntu Customization Kit (UCK). Bagi mereka yang sering membuat Distro dibutuhkan waktu sekitar 2 jam-an untuk membuat sendiri sebuah Distro menggunakan UCK.
Beberapa komentar yang masuk dari teman-teman peserta antara lain:
Rosalin, PUSLITBANG Ketenaga Listrikan DESDM: "Ubuntu oke. Tapi Server yang berbasis command prompt based nyerah. Ada baiknya dilakukan technical training untuk Administrator di Unit khususnya untuk Server."
Donny, PUSDATIN: "Merupakan pengalaman pertama kali mengoperasikan Open Source Software. Ternyata sangat mudah."
Melihat antusias yang demikian tinggi, mudah-mudahan melapangkan jalan ESDM maupun institusi pemerintah lainnya dalam melakukan migrasi ke software open source dengan mudah di tahun 2010-2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar