Sedikitnya ada 32 ribu desa di wilayah Indonesia bagian timur yang dilaporkan masih blankspot. Hal itu disebabkan belum meratanya pembangunan infrastruktur telekomunikasi.
"Ada sekitar 32 ribu desa di Indonesia yang blankspot. Itu sebagian besar berada di wilayah Indonesia bagian timur," kata Staf Khusus Menteri Komunikasi dan
Informatika Depkominfo Sukemi, dalam sosialisasi UU No 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik di kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Bulaksumur
Yogyakarta, Rabu (21/10/2009).
Menurut Sukemi, masih adanya desa-desa blankspot karena sampai saat ini pembangunan menara telekomunikasi belum bisa merata. Lucunya, meski menara
belum dibangun, kebanyakan dari masyarakat di desa-desa blankspot justru telah siap menerima bila suatu waktu di tempat itu akan dibangun prasarana teknologi informasi dan komunikasi.
"Masyarakat kita itu sebenarnya sudah siap. Hanya saja pembangunan infrastruktur saja yang belum siap," katanya.
Sukemi kemudian menceritakan sebuah kisah di desa dekat perbatasan Timor Leste dan Kupang, NTT, yang pada bulan Agustus lalu baru bisa berkomunikasi dengan
seluler. Awalnya, pihak operator selular pesimis, namun dalam waktu satu minggu penggunaan banwidth melebihi kapasitas menara BTS.
"Usut punya usut, ternyata selama ini mereka sudah punya handphone. Sebelum ada sinyal, handphone mereka digunakan untuk mendengarkan musik melalui MP3 yang ada fasilitasnya," ujarnya.
Sementara itu Direktur Kelembagaan Komunikasi Sosial Depkominfo James Pardede menambahkan salah satu usaha yang dilakukan Depkominfo untuk mengurangi jumlah
desa blankspot dengan cara melakukan program Universal Service Obligation (USO). Program ini merupakan pembangunan telekomunikasi perdesaan yang bertujuan untuk mengurangi kesenjangan akses telekomunikasi di daerah-daerah, termasuk daerah terpencil.
"Biaya program ini diambil dari hasil keuntungan operator selular yang didorong untuk turut membangun pemancar di daerah," tambahnya.
Selain membangun menara telekomunikasi, kata dia, pihaknya akan terus mendorong pembangunan lembaga dan media penyiaran di daerah terpencil. "Kita juga
terus mendorong radio dan media komunitas di daerah perbatasan," ungkapnya.
detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar